KATA SAMBUTAN


Senin, 26 November 2012

Kades Pemangkat Minta Pelebaran Jalan Sebangku Senin, 26 November 2012 14:19 WIB

                                                                 FOTO:ILUSTRASI


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Desa Pemangkat Kota Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, Azwar meminta agar pelebaran jalan nasional mulai dari Sebangkau hingga Tebas segera dilakukan. 

Menurutnya dengan kondisi jalan yang sempat sempit saat ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Kita ingin mempertanyakan kapan pelebaran jalan tersebut akan dibangun, mengingat kondisi saat banyaknya kendaraan, namun jalan tidak lebar," ujar Azwar kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (26/11/2012).

Dikatakan, pelebaran jalan harus segera dilakukan, agar lebar jalan sebanding dengan pengendara lalu lintas yang mulai padat."Rawan juga dengan kondisi jalan yang sempit, kalau lebar jalannya setidaknya mengurangi kecelakaan lalu lintas," katanya.


Hal senada juga dikatakan, Eko, satu diantara warga Pemangkat, berharap pelebaran jalan Sebangkau hingga Tebas segera dilakukan


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Minggu, 25 November 2012

Mahasiswa Sambas Butuh Rusunawa Minggu, 25 November 2012 12:20 WIB

FOTO:ILUSTRASI


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sejumlah mahasiswa Kabupaten Sambas mengharapkan ada asrama atau rumah susun. Dengan adanya asrama atau rumah susun mahasiswa akan sangat membantu mahasiswa yang rumahnya cukup jauh.

"Kita memang sangat butuh asrama atau rumah susun mahasiwa, karena tempat saya cukup jauh di Tekarang, dan saat ini menginap di kost yang tentunya akan lebih murah kalau ada asrama," ujar Nilam, satu diantara mahasiswi kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu (25/11/2012).

Dikatakan, kalau untuk pulang pergi sepertinya tidak mungkin, karena jarak tempuhnya yang cukup jauh. Hal serupa juga diutarakan annggota DPD RI Hairiah, ada kebutuhan berupa hak-hak di kampus diantaranya rumah susun mahasiwa.

"Wilayah sebaran mahasiswa dari  berbagai kecamatan, dan apalagi   di Kementerian Perumahan rakyat sudah ada anggarannya, kita akan   perjuangkan, nantinya pihang ak kampus yang mengusulkan," tandasnya.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Kamis, 08 November 2012

Tim Kajian Pemekaran KSP Gelar Tatap Muka Kamis, 8 November 2012 17:18 WIB

FOTO:SPANDUK RAKER KABUPATEN SAMBAS UTARA


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Tim Kajian Daerah Pembentukan Kabupaten Pesisir (KSP) dari IPDN melakukan tatap muka bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama lima kecamatan Dapil dua di gedung Fulca Pemangkat Sambas Kalimantan Barat, Kamis (8/11/2012).

Kegiatan tatap muka menjaring aspirasi masyarakat tersebut langsung dipimpin ketua Tim Kajian  Daerah Kabupaten Sambas, Prof  Tjahja Supriatna. 

Hadir juga dalam kegiatan tersebut para anggota DPRD Kabupaten Sambas Dapil dua, dan para kepala desa serta BPD Kabupaten Sambas.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Rabu, 07 November 2012

Disbudpar Sambas Perbanyak Event Wisata Selasa, 6 November 2012 12:42 WIB

                               FOTO:TARIAN KOLOSAL 3 ETNIS/BANTANG DARA IRAKNG


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sambas Kalimantan Barat akan meningkatkan event seni dan budaya di wilayah tersebut.

Di antaranya menjadikan keraton Sambas menjadi pusat seni dan budaya di Kabupaten Sambas.

"Kita nantinya berencana melakukan event budaya yang besar di keraton Sambas, dan bisa saja event tersebut melibatkan negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei, dan itu target kita kedepannya," ujar Kadiporabudpar Sambas, H Sukari, Senin (5/11/2012).

Menurutnya dengan banyak menyelenggarakan event seni dan budaya, maka diharapkan pengunjung wisatawan di Sambas meningkat. 

"Saat ini kita berusaha untuk memperbanyak promosi wisata dan budaya Sambas, dan kita akan berkonsultasi ke Dirjen promosi wisata untuk meningkatkan wisata di Sambas," katanya.



SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Senin, 05 November 2012

IPDN Kaji Pemekaran Sambas Senin, 5 November 2012 10:50 WIB

FOTO:SPANDUK RAKER KABUPATEN SAMBAS UTARA


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sejumlah Tim Kajian Daerah dari IPDN melakukan rapat persiapan kajian daerah terkait pembentukkan Kabupaten Sambas Pesisir (KSP) bersama para camat di aula Kantor Bupati Sambas Kalimantan Barat, Senin (5/11/2012).Rapat tersebut membahas kajian daerah apakah layak atau tidak layak. Hasil kajian ini akan menjadi pertimbangan bagi Pemkab Sambas dalam menetapkan wilayah pemekaran yang akan dibentuk.Jika dianggap layak, langkah-langkah berikutnya harus ditempuh pemkab seperti menyediakan anggaran untuk wilayah pemekaran baru. Serta mengajukan pembentukan kabupaten baru tersebut kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK


Sabtu, 03 November 2012

Bupati Bantu Korban Kebakaran Jumat, 2 November 2012 14:00 WIB

FOTO:ILUSTRASI



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -  Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi langsung  meninjau lokasi kebakaran 11 ruko di Tebas Kuala, Jumat (2/11/2012).

Disela peninjauan itu, Juliarti menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban kebakaran melalui kepala desa Tebas Kuala.

Bupati menyerahkan bantuan berupa selimut sebanyak 22 helai, kecap manis sebanyak dua kotak, cabe saos sebanyak dua kotak, sarden sebanyak satu dos, teko air sebanyak sebelas kotak, tempat nasi sebanyak 12 kotak dan family kit sebanyak sebelas unit.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Jumat, 02 November 2012

Pasar Kota Tebas Kembali Dilalap Si Jago Merah,jum'at 2 november 2012


TEBAS, sambas-borneo.blospot.com - Belasan ruko dan sebuah rumah warga di Komplek Pasar Kota Tebas Dusun Kalimbawan, Kabupaten Sambas ludes dilalap si jago merah, Jumat (2/11) dini hari. Masih belum dapat dipastikan sumber kebakaran tersebut dan kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat.

Percikan api yang menyala begitu cepat menjalar ke bangunan-bangunan lain, sehingga sangat sulit untuk dijinakkan. Peristiwa kebakaran yang berlokasi di Kelurahan Tebas Kuala Kecamatan Tebas terjadi sekitar pukul 00.12 WIB. Sehingga mengakibatkan arus lantas (lalu lintas) terhambat untuk menuju jurusan Kota Sambas maupun Kota Pemangkat.

Belasan ruko yang menjadi amukan si jagi merah diantaranya adalah Toko Eterna, Toko Fortuna, Toko Sambas, Toko Harapan Kita, Toko Sinar, Toko Victory, Toko Jaya Baru, Toko Obat Surabaya, dan Toko Hasan, serta menghanguskan sebuah rumah warga yang persis berada dibelakang Toko Hasan.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.30 WIB, setelah 2 unit mobil pemadam kebakaran berada di tempat kejadian perkara. Kerugian materi akibat kebakaran ini masih belum dapat diperkirakan dengan pasti dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Komplek Pasar Kota Tebas - Sambas

"Saya kaget saat mendengar berita kebakaran ini dari teman, saya langsung ke tkp, berada disana, si jago merah udah meratakan bangunan ruko tanpa sisa, ini sudah beberapa kali terjadi di Kota Tebas," ujar seorang warga Kota Tebas, Jumat (2/11) pagi. (sb)


SUMBER:SAMBAS-BORNEO.BLOGSPOT.COM

Kamis, 01 November 2012

Polres Sambas Amankan 2,9 Ton Gula Ilegal Kamis, 1 November 2012 15:56 WIB

foto:Dua orang petugas Polres sambas menunjukan gula asal Malaysia yang berhasil diamankan


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Polres Sambas Kalimantan Barat berhasil menangkap tujuh pelaku pembawa gula illegal dari Malaysia dengan jumlah gula pasir Illegal sebanyak 2.960 kilogram gula pasir. 

Para pelaku diamankan polisi karena tidak melengkapi dokumen yang sah.

"Kita telah mengamankan ketujuh pelaku tersebut karena membawa gula dari luar negeri di Malaysia tanpa ada dokumen yang sah, dan para pelaku tersebut sudah diamankan di Mapolres Sambas," ujar Kapolres Sambas, AKBP Pahala HM Panjaitan, Kamis (31/11/2012).

Dikatakan, ketujuh pelaku tersebut yaitu HM, SD, DW,  AB, JW, MB, dan SP. "Masing-masing dengan kasus berbeda  dan ditangkap di tempat yang berbeda," katanya.

Tersangka HM, warga Desa Tanjung Keracut, Teluk Keramat ditangkap polisi karena membawa gula illegal sebanyak 1.300 kilogram atau 1,3 ton pada Sabtu (27/10/2012) sekitar pukul 22.30 WIB di jalan raya Galing tepatnya depan Polsek Galing.

"Saat itu tersangka menggunakan mobil pickup membawa gula illegal secara langsung mengendarai mobil tersebut yang di dalam mobilnya diisi gula pasir illegal dan ditimbus dengan terpal. Gula pasir tersebut dibawa dari Aruk," katanya.

Sedangkan tersangka pada kasus berikutnya yaitu melibatkan SM, warga Pontianak yang ditangkap di Jalan Raya Galing pada Minggu (28/10) sekitar pukul 07.00 WIB, membawa gula pasir sebanyak  1,4 ton menggunakan mobil Innova.


sumber:tribun pontianak

Selasa, 30 Oktober 2012

Hormati Hak Wartawan Ketika Liputan Selasa, 30 Oktober 2012 11:23 WIB

FOTO:ILUSTRASI


TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Vip Nusa, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Irawan SH  mengatakan agar profesi kewartawanan harus dihormati dan dihargai pada ruang publik.

"Jangan pada saat meliput tugas kewartawanan lalu tidak diizinkan, padahal kegiatan tersebut bersifat terbuka," ujar Irawan kepada Tribunpontianak.co.id,Selasa (30/10/2012).

Menurutnya profesi wartawan merupakan mencari informasi untuk publik."Jadi berhak untuk meliput berbagai kegiatan, jadi jangan sampai dihalang-halangi," katanya.

Apa yang disampaikan Irawan, dialami jurnalis Tribun Pontianak yang hendak meliput kegiatan wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Sultan Muhammad Tsafiuddin Sambas.

Saat itu hendak meliput, namun dicegah oleh panitia untuk masuk ke lokasi wisudawan.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Senin, 29 Oktober 2012

Warga Kota Sambas Minta Penambahan Pos Lantas Senin, 29 Oktober 2012 12:54 WIB

                                                               FOTO:ILUSTRASI



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Tatang, satu di antara warga Sambas Kalimantan Barat mengatakan perlu adanya pos lantas di dekat Sambas Kota yaitu sekitar Desa Saing Rambi, Sambas yang masuk jalur Pantura.

"Kalau melihat kondisi saat ini memang perlu ada pos lagi, namun tidak menghilangkan pos lantas yang lama yang terletak di Jl Gusti Hamzah, Sambas saat ini," ujar Tatang, satu diantara warga Sambas kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (29/10/2012).

Dikatakan, kalau untuk jalur wilayah pasar memang kadangkala ramai mulai dari persimpangan Gabsis.

"Kalau untuk jalur Rambi, memang pada saat-saat tertentu saja" katanya.




SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Minggu, 28 Oktober 2012

Sosis Ayam Madu asal Malaysia Disita Aparat Minggu, 28 Oktober 2012, 08:00 WIB

FOTO:ILUSTRASI



REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengamankan sekitar 91 dus yang berisi daging ilegal asal Malaysia. Daging tersebut disimpan di sebuah gudang di Balai Karangan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
"Terungkapnya gudang tempat penyimpanan berbagai jenis daging ilegal itu pada Jumat (26/10) pukul 20.00 WIB,'' kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar, seperti dikutip Antara. ''Ini berkat informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas di gudang milik TR.''
Mukson mengatakan masyarakat menginformasikan kepada tim Operasi Perbatasan yang dilakukan oleh jajaran Polda Kalbar. Operasi Perbatasan dilakukan pada lima Kepolisian Resor, yakni Polres Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Adapun sebanyak 91 dus yang berisi berbagai jenis daging itu diamankan dalam sebuah gudang pendingin. Rinciaannya adalah sebanyak 32 bungkus berisi sosis ayam madu asal Malaysia, 70 bungkus baso ikan, 19 kotak daging dada ayam Malaysia, 13 bungkus daging sapi Allana India, serta 16 bungkus daging jeroan ayam Malaysia.
"Saat ini tempat kejadian perkara telah dipasang garis polisi," ungkap Mukson. ''Pemilik TR dan beberapa saksi sedang dilakukan pemeriksaan. Barang bukti juga telah disita.''

Kamis, 25 Oktober 2012

Kadiskes Imbau Waspada DBD Rabu, 24 Oktober 2012 13:18 WIB

FOTO:Nyamuk Aedes agepty pemantik terjangkitnya demam berdarah dengue (DBD).



TRIBUNPONTIANAK - Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Ketut Sukarja mengintruksikan semua Puskesmas untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada demam berdarah.

"Memang kita masih belum menerima laporan terkait peningkatan demam berdarah, tapi biasanya berdasarkan siklus lima tahunan puncak dari demam berdarah yaitu pada Oktober hingga Desember," ujar dr Ketut Sukarja kepada Tribunpontianak.co.id, Rabu (24/10/2012).

Dikatakan, kewaspadaan itu yaitu melakukan kebersihan lingkungan."Lakukanlah program tiga M yaitu menguras, mengubur dan menutup. Gejala demam berdarah yaitu demam dua sampai tujuh hari, ditandai dengan menurunnya trombosit dan kalau sudah parah hingga sampai muntah-muntah, keluar darah pada hidung, mulut dan telinga," ujarnya.


SUMBER:TRIBUN PONTIANAK

Selasa, 23 Oktober 2012

Penunggak Listrik Sambas Terancam Perdata Selasa, 23 Oktober 2012 16:53 WIB

                                                   foto:ilustrasi


TRIBUNPONTIANAK-PLN Area Singkawang Kalimantan Barat melakukan penandatanganan bersama dengan Kejaksaan Negeri Sambas untuk melakukan penagihan bersama. Hal tersebut bertujuan untuk menekan angka tunggakan pembayaran yang dilakukan pelanggan PLN.

"Penandatangan  MoU ini sebagai tindak lanjut dari penandatangan bersama antara Kajati dan PLN Propinsi di antaranya penagihan terhadap pelanggan yang menunggak pembayaran, dan ini merupakan bantuan di bidang hukum," ujar Manager Cabang  Area PLN Singkawang, Arief Kuncoro kepada wartawan, di kantor Kejaksaan Negeri Sambas, Selasa (23/10/2012).

Arief menjelaskan pihaknya bersama PLN dan kejaksaan akan menindaklanjuti dalam bentuk pemanggilan yang dilakukan kejaksaan bagi penunggak pembayaran listrik  tiga bulan keatas. 

"Belum ada sanksi hukum, ini  masih bersifat  perdata saja. Bantuan ini diperlukan karena teman-teman di lapangan sulit melakukan penagihan bagi penunggak," katanya.

Menurutnya untuk area atau wilayah PLN Singkawang yang banyak melakukan tunggakan yaitu wilayah Pemangkat dan Tebas yang jumlah nominalnya mencapai Rp 450 juta. 

"Jadi kita himbau masyarakat untuk tepat membayar tepat waktu, kalau merasa tidak terbebani sebaiknya beralih dengan membayar sistem prabayar, masyarakat bisa mengendalikan pemakaian listriknya," ujarnya.


sumber:tribun pontianak

Sabtu, 20 Oktober 2012

SEKILAS SEJARAH KERATON SAMBAS

       FOTO:KERATON SAMBAS TERLIHAT DARI PERTIGAAN SUNGAI SAMBAS


Pusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di sebuah kota kecil yang sekarang dikenal dengan nama Sambas. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari kota Pontianak ke arah baratlaut sejauh 175 km., melalui kota Mempawah, Singkawang, Pemangkat, dan Sambas. Lokasi bekas pusat pemerintahan terletak di tepi kota Sambas. Di daerah pertemuan sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau, pada sebuah tempat yang oleh penduduk di sebut Muare Ullakan (Desa Dalam Kaum) berdiri keraton Kesultanan Sambas.
Pusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di daerah pertemuan sungai pada bidang tanah yang berukuran sekitar 16.781 meter persegi


membujur arah barat-timur. Pada bidang tanah ini terdapat beberapa buah bangunan, yaitu dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar, dua buah gerbang, dua buah paseban, kantor tempat sultan bekerja, bangunan inti keraton (balairung), dapur, dan masjid sultan. Bangunan keraton menghadap ke arah barat ke arah sungai Sambas. Ke arah utara dari dermaga terdapat Sungau Sambas Kecil, dan ke arah selatan terdapat Sungai Teberau. Di sekeliling tanah keraton merupakan daerah rawa-rawa dan mengelompok di beberapa tempat terdapat makam keluarga sultan.
Bangunan keraton yang lama dibangun oleh Sultan Bima pada tahun 1632 (sekarang telah dihancurkan), sedangkan keraton yang masih berdiri sekarang dibangun pada tahun 1933. Sebagai sebuah keraton di tepian sungai, di mana sarana transportasinya perahu/kapal, tentunya di tepian sungai dibangun dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar. Dermaga yang terletak di depan keraton dikenal dengan nama jembatan Seteher. Jembatan ini menjorok ke tengah sungai. Dari dermaga ini ada jalan yang menuju keraton dan melewati gerbang


masuk.
Gerbang masuk yang menuju halaman keraton dibuat bertingkat dua dengan denahnya berbentuk segi delapan dan luasnya 76 meter persegi. Bagian bawah digunakan untuk tempat penjaga dan tempat beristirahat bagi rakyat yang hendak menghadap sultan, dan bagian atas digunakan untuk tempat mengatur penjagaan. Selain itu, bagian atas pada saat-saat tertentu digunakan sebagai tempat untuk menabuh gamelan agar rakyat seluruh kota dapat mendengar kalau ada keramaian di keraton.
Setelah melalui pintu gerbang yang bersegi delapan, di tengah halaman keraton dapat dilihat tiang bendera yang disangga oleh empat batang tiang. Tiang bendera ini melambangkan sultan, dan tiang penyangganya melambangkan empat pembantu sultan yang disebut wazir. Di bagian bawah tiang bendera terdapat dua pucuk meriam, dan salah satu di antaranya bernama Si Gantar Alam.
Sebelum memasuki keraton, dari halaman yang ada tiang benderanya, kita harus melalui lagi sebuah gerbang. Gerbang masuk ini juga terdiri dari dua lantai, tetapi bentuk denahnya empat persegi panjang. Lantai bawah tempat para penjaga yang bertugas selama 24 jam, sedangkan lantai atas dipakai untuk keluarga sultan beristirahat sambil menyaksikan aktivitas kehidupan rakyatnya sehari-hari.
Setelah melalui gerbang kedua dan pagar halaman inti, sampailah pada bangunan keraton. Pada bagian atas ambang pintu keraton terdapat tulisan “Alwatzikhoebillah” yang berarti “Berpegang teguh dengan nama Allah”. Di bagian atasnya tulisan ini terdapat ukiran yang menggambarkan dua ekor burung laut yang bermakna “Kekuatan Kerajaan Sambas pada angkatan laut”, dan angka sembilan yang berarti bangunan keraton ini dibangun oleh sultan yang kesembilan.


Di dalam kompleks keraton terdapat tiga buah bangunan. Di sebelah kiri bangunan utama terdapat bangunan yang berukuran 5 x 26 meter. Pada masa lampau bangunan ini berfungsi sebagai dapur dan tempat para juru masak keraton. Di sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan lain yang ukurannya sama seperti bangunan dapur. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat Sultan dan pembantunya bekerja. Dari bangunan tempat Sultan bekerja dan bangunan utama keraton dihubungkan dengan koridor beratap dengan ukuran panjang 5,90 meter dan lebar 1,50 meter.
Di bagian dalam bangunan tempat Sultan dan pembantunya bekerja, tersimpan beberapa benda pusaka kesultanan, di antaranya singgasana kesultanan, pedang pelantikan Sultan, gong, tombak, payung kuning yang merupakan lambang kesultanan, dan meriam lele. Meriam lele yang jumlahnya tujuh buah hingga sekarang masih dianggap barang keramat dan sering diziarahi penduduk. Masing-masing meriam yang berukuran kesil ini mempunyai nama, yaitu Raden Mas, Raden Samber, Ratu Kilat, Ratu Pajajaran, Ratu Putri, Raden Pajang, dan Panglima Guntur.
Bangunan utama keraton berukuran 11,50 x 22,60 meter. Terdiri atas tujuh ruangan, yaitu balairung terletak di bagian depan, kamar tidur sultan, kamar tidur istri sultan, kamar tidur anak-anak sultan, ruang keluarga, ruang makan, dan ruang khusus menjahit. Di bagian atas ambang pintu yang menghubungkan balairung dan ruang keluarga, terdapat lambang Kesultanan Sambas dengan tulisan “Sultan van Sambas” dan angkatahun 15 Juli 1933. Angka tahun ini merupakan tanggal peresmian bangunan keraton. Di bagian dalam bangunan ini, pada kamar tidur Sultan tersimpan barang-barang khazanah Kesultanan Sambas, di antaranya tempat peraduan sultan, pakaian kebesaran, payung kesultanan, pedang, getar, puan, dan meja tulis Sultan. Pada bagian dinding terpampang gambar-gambar keluarga Sultan yang pernah memerintah Sambas.

Senin, 15 Oktober 2012

Kamis, 11 Oktober 2012 , 09:28:00 Disiplinkan Diri Berlalulintas

FOTO:ILUSTRASI



POLRES Sambas melalui satuan lalu lintas (Satlantas), terus berbenah diri dalam rangka menciptakan tertib lalu lintas, yang bermuara dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Menurut Kasat Lantas Polres Sambas AKP Jovan Reagen Sumual, kunci untuk menciptakan tertib lalu lintas adalah disiplin.  “Disiplin terhadap aturan lalu lintas, disiplin untuk tertib, dan disiplin terhadap keselamatan diri, ini penting,” imbaunya.

Tak mengherankan jika sudah menjadi tugas rutin pihaknya, dalam mengingatkan pengguna kendaraan lalu lintas, agar dapat menjaga ketertiban dijalan raya. Ini mereka lakukan, agar dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas), mengingat banyak program pembangunan jalan yang masuk di Kabupaten Sambas.


“Apalagi saat ini banyaknya program pembangunan jalan (sedang) berlangsung, (sehingga) harus menjadi perhatian pengendara, agar tertib lalu lintas, khususnya bagi pelajar ataupun anak-anak muda yang beraktivitas menggunakan kendaraan bermotor,” ungkapnya.Mantan Kasat Lantas Polres Melawi ini berharap agar para pengendara kendaraan lalu lintas, dapat menaati tata tertib berlalulintas.


Dia juga berharap kepada kontraktor pembangunan jalan agar dapat memberikan tanda pembangunan yang dikerjakan, serta tidak menyimpan material bangunan di pinggir jalan raya. Apalagi, ditambahkan dia, sampai memakan badan jalan, karena dampaknya sangat membahayakan pengendara. “Kita minta kerjasama masyarakat pemilik kendaraan, sama-samalah menekan angka kecelakaan di jalan raya dengan mematuhi aturan lalu lintas,” pintanya. (har)


Senin, 08 Oktober 2012

Jum'at, 05 Oktober 2012 , 09:35:00 Menghiasi Tugu Peran Saka

TUGU PRAMUKA: Kwarcab Gerpram adakan bakti sosial mengecat tugu Pramuka di Anjongan hingga nampak lebih indah dan bersih. 



ANJONGAN- Gerakan Pramuka. Pramuka Peduli Kabupaten Mempawah merenovasi dan melakukan perbaikan Tugu Peran Saka Kalbar yang dibangun tahun 1989 di Kecamatan Anjongan, kemarin. Aksi pedulia itu dalam upaya mengembalikan gelora Peran Satuan Karya (Saka) Para anggota Pramuka Peduli yang ada didaerah ini.
“Terlihat saling gotong royong mengecat dan memasang batu bata di Tugu Peran Saka Kalbar, yang bermotif perisai dan yang diatasnya berdiri tugu tunas kelapa. Kita ingin mengaktifkan kembali peran Saka gerakan pramuka. Karena selama ini, kita lihat pramuka yang aktif dalam Saka yang ada mulai menurun,” nilai Rahmad Satria kata Ketua Kwarcab Kabupaten Mempawah, yang ikut berbaur bersama anggota Pramuka Peduli itu.

Rahmad Satria yang juga Ketua DPRD itu berkomitmen, memajukan gerakan pramuka di daerah ini. Sebab, dalam penilaiannya   gerakan pramuka merupakan wadah yang tepat membangun karakter pemuda yang tangguh dan kuat, membangun rasa cinta bangsa, patriotisme dan nasionalisme.  “Jika perlu Kwarda Kalbar, menggelar perkemahan Peran Saka se Kalbar. Hal ini, demi menumbuhkan kembangkan jiwa patriotisme yang tinggi serta mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan sesama anggota Pramuka Penegak dan Pandega,” harapnya.


Max Sosiajaya, Ketua pramuka Peduli Kabupaten Mempawah, mengatakan bentuk kepedulian dengan melakukan pembenahan Tugu Peran Saka, diharapkan Saka-saka yang ada di Gerakan Pramuka, seperti Saka Bhakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Bahari, Saka Kartika, Saka Taruna Bumi, Saka Dirgantara, bisa menujukan kembali eksistensinya, demi kemajuan gerakan pramuka Kalbar, khususnya Kabupaten Mempawah. “Tugu ini, simbol pemersatu seluruh Saka Gerakan Pramuka, kita mengingkan gaung pramuka Saka kembali berkibar. Semoga dengan kebersamaan merehab Tugu Peran Saka ini, kembali membangkitkan semangat pramuka Saka,” akunya. (ham)

Kamis, 04 Oktober 2012

Kamis, 04 Oktober 2012 , 10:10:00 Bahaya Asap Mulai Mengancam Dinkes Keluarkan Edaran




 FOTO:ILUSTRASI


SAMBAS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sambas telah mengeluarkan surat edaran kepada setiap puskesmas se-Kabupaten Sambas, agar memberikan peringatan bahaya asap bagi kesehatan. Ancaman-ancaman kesehatan yang dimaksud seperti gejala batuk, sesak napas, lemah, serta pusing yang disebabkan menghirup asap dari aktivitas pembakaran lahan.

“Aktivitas pembakaran lahan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, menyebabkan kabut asap mulai menyelubungi Kalbar. Walaupun sudah dibasahi hujan, namun kabut asap masih terasa, sehingga ini menjadi perhatian kita bersama. Itu dikarenakan bahaya kabut asap dapat menimbulkan penyakit radang tenggorokan, radang paru (pneumonia), serangan asma, dan keracunan gas akibat asap, sehingga kita harus waspada,” ungkap kepala Dinkes Kabupaten Sambas, I Ketut Sukarja, di Sambas. Meskipun baru-baru ini Sambas sempat diguyur hujan, namun di sejumlah wilayah di kabupaten ini masih diselimuti asap.


Dalam surat edaran tersebut, setiap puskesmas diminta agar menyampaikan informasi kepada masyarakat di wilayah kerjanya masing-masing, agar masyarakat mengetahui langkah-langkah antisipasi penyakit musim kemarau. Termasuk penyakit perubahan cuaca, sehingga pencegahan menyebarnya wabah penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah di wilayah Kabupaten Sambas dapat dilakukan.


“Langkah penyelamatan pertama yang harus kita lakukan ialah menyelamatkan bayi atau balita, lanjut usia, ibu hamil, dan penderita penyakit asma. Caranya dengan sesegera mungkin membawanya berobat ke puskesmas atau rumah sakit umum daerah (RSUD) terdekat. Gejalanya seperti batuk, pilek, infeksi pernapasan (Ispa), sesak napas, lemah, pusing, dan pingsan,” jelasnya.


Gejala-gejala yang dipaparkan Ketut tersebut, harus dikenal masyarakat. Makanya, diharapkan dia agar petugas kesehatan di lapangan, dapat memberikan informasi gejala penyakit dan langkah-langkah pencegahannya. Tetapi hal lebih penting lagi, menurut dia, adalah tindakan mengantisipasi penyakit tersebut. Pencegahan-pencegahan dimaksud di antaranya yakni dengan tidak membakar sampah, membersihkan debu di rumah dengan lap basah, kemudian diingatkan pula agar jangan membuang puntung rokok sembarangan, serta dapat mengikuti petunjuk ataupun perkembangan informasi melalui media massa maupun sosialisasi dari instansi terkait. (har)

Sabtu, 29 September 2012

Rabu, 26 September 2012 , 08:55:00 Sambas Utara Segera Disetujui Bupati

                                FOTO:SPANDUK RAKER KABUPATEN SAMBAS UTARA


SAMBAS – Ketua Panitia Pembentukan Kabupaten Sambas Utara, Munawar M Saad, mengatakan, calon Kabupaten Sambas Utara bakal disetujui oleh Bupati Sambas. Menurut dia, Bupati Sambas melalui Asisten I Setda Pemkab Sambas sudah merospon positif rencana pembentukannya. “Berdasarkan hasil audinesi Tim Panitia KSU dengan Bupati yang diwakili Asisiten I Sayuti didampingi Kabag Tapem tanggal 17 September 2012, memutuskan, pada prinsifnya Bupati sangat mendukung dan merespon keinginan masyarakat calon Kabupaten Sambas Utara untuk dimekarkan,” kata dia.
Menurut dia, layak tidaknya dimekarkan tersebut, tentu setelah dikaji oleh tim dari Untan Pontianak dalam desain penataan daerah Kalbar. “KSU direkomendasikan untuk segera dimekarkan, karena sudah sangat layak untuk dijadikan daerah otonomi baru.

Panitia diimbau segera merevisi proposal dan profil calon KSU, membuat peta wilayah dan secepatnya mengubah SK DPRD tahun 2008. Setelah semuanya persyaratan dilengkapi dan disesuaikan dengan UU Nomor 78 Tahun 2007, maka Panitia dipersilahkan menghadap Bupati guna penandatangan SK Persetujuan Pemekaran KSU,” papar dia.


Menurut dia, berdasarkan desain penataan daerah Kalbar dan SK DPRD  Kabupaten Sambas Nomor 02 Tahun 2008, secara akademis, yuridis, dan politis, keberadaan calon Kabupaten Sambas Utara di wilayah Kabupaten Sambas tersebut dapat dipertanggungjawabkan. “Kini, perjuangan dan perjalanan pembentukan KSU  tinggal menunggu SK Bupati Sambas. Bila SK Bupati Sambas dan SK dari Badan Permusyawaratan Desa sesuai UU Nomor 78 tahun 2007, maka selangkah lagi harapan terwujudnya KSU menjadi kenyataan,” katanya.


Diakuinya, rencana pembentukan Kabupaten Sambas Utara, telah menjadi kebulatan tekad dan harga mati dari seluruh masyarakat di calon kabupaten tersebut. Masyarakat di sana, ditegaskan dia, memang ingin memperoleh kesejahteraan dan percepatan pembangunan. Kebulatan tekad itu, kata Munawar, terjadi pada 19 Maret 2006, di mana ratusan masyarakat perwakilan dari enam kecamatan, meliputi Jawai, Jawai Selatan, Paloh, Teluk Keramat, Tangaran, Tekarang, dan Desa Segarau, berkumpul di Sentebang, Jawai dalam acara kebulatan tekad dan menggagas Panitia Pembentukan Kabupaten Sambas Utara. “Dalam acara tersebut dinyatakan sebuah kebulatan tekad dari enam kecamatan dan ditambah Desa Sengarau, untuk membentuk sebuah pemerintah kabupaten baru yang otonom. Demikian pula telah dlaksanakan deklarasi pembentukan KSU tanggal 3 Maret tahun 2007 di Desa Sentebang, Kecamatan Jawai.” (zrf)

 

Sabtu, 22 September 2012

Sabtu, 22 September 2012 , 14:41:00 Tempat Menanak Nasi Jadi Piring Makan Melihat Potret Kemiskinan di Kabupaten Sambas

SENDIRI: Bung Jin Fa saat disambangi di kediamannya di Dusun Sunsung kecamatan Sambas. Saat renta, anak-anak pun meninggalkannya. 

 

 Satu lagi potret kemiskinan di Kota Sambas. Di usia senjanya Bung Jin Fa warga di Gang Harapan Dusun Sunsung Desa Saing Rambi Kecamatan Sambas hidup sendiri. Anaknya meninggalkannya. Sudah 40 tahun hidup di rumah berukuran 3X3 meter.  Hari Kurniathama,  Sambas

SENDIRI di saat renta. Di rumah ukuran 3X3 meter berdinding papan berlantaikan tanah itulah, Bung Jin Fa, pria berusia 67 tahun menghabiskan hidupnya. Tak ada teman apalagi sanak keluarga menemaninya. Mirisnya lagi, dimalam hari ia harus hidup gelap gulita tanpa listrik. Menurut salah satu tetangganya Ahon, Pak Bung sebenarnya punya anak. Namun setelah anaknya berumah tangga, keduanya pun bertempat tinggal di luar Sambas bahkan ada yang di luar negeri.

Saat koran ini menyambangi rumah tersebut. Rasa iba terasa, dari luar saja bangunan rumahnya nyaris sama dengan kandang hewan, tepat dibalik pintu depan berlantaikan tanah sekaligus dapur. Disinilah ia memasak, menggunakan penanak nasi aluminium yang sekaligus jadi piring untuk makan. Tak ada dapur apalagi kompor. Pak Bung menggunakan tungku kayu seadanya.

Untungnya ada pengusaha toko di pasar sambas yang memberikan 10 Kg beras per bulannya untuk Pak Bung menyambung hidup. Itu urusan makan, soal mandi, air parit yang tak jauh dari rumahnya menjadi teman mandi sehari-hari. Kondisi Pak Bung ini mengingatkan sebuah curahan hati orang tua yang ditinggal anaknya dalam kesendirian pada selebaran yang tetempel di vihara bumi raya Pemangkat.

Poster yang menyayat hati berisikan keluhan mereka yang jauh dari kasih sayang anaknya, seperti yang dicetak oleh Alfaprima.  Seperti apa curahan hati mereka dapat direnungkan melalui kata-kata mandarin yang telah diterjemahkan. Salah satunya;Disaat daku tua, bukan diriku yang dulu. Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku. Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu. Ingatlah saat saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi. Disaat daku membutuhkan untuk memandikanku, jangan menyalahkannku. Ingat dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagaicara membujukmu untuk mandi? Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan. (*)

Selasa, 18 September 2012

Selasa, 18 September 2012 , 11:09:00 Polres Kerahkan 539 Personil Siap Amankan Pelaksanaan Pemilukada

KESIAPAN LOGISTIK: Logistik Pemilukada Kalbar yang sudah didistribusikan ke PPK seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas, sudah siap untuk disalurkan ke tingkat PPS.


 SAMBAS – Polres Sambas siap mengamankan proses Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, 20 September mendatang. Sekitar 539 personil kepolisian mulai dari Polres Sambas hingga polsek, diturunkan untuk mengamankan proses pemilihan langsung kepala daerah tersebut.  ”Kita akan menyiapkan 539 personil, untuk pengamanan tempat pemilihan suara (TPS) se-Kabupaten Sambas, termasuk pengamanan kotak suara proses Pemilukada, sehingga pelaksanaanya berjalan aman, tertib, dan lancar,” ungkap kapolres Sambas, AKBP Pahala HM Panjaitan, kepada koran ini, kemarin (17/9) di Sambas.

Untuk menjaga keamanan pada masa tenang, diungkapkan Kapolres bahwa pihaknya telah melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin sesuai protap keamanan. Ini, menurut dia, dilakukan untuk menciptakan situasi aman dan kondusif. “Apalagi menjelang pemungutan suara, maka aktivitas patroli, razia, polmas, dan kring serse terus kita tingkatkan, dalam menyukseskan proses pemilihan kepala daerah,” tandas Kapolres.

Mendekati hari pemungutan suara ini, Kapolres berharap agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apalagi, ditambahkan dia, ketika isu-isu dimainkan dengan membawa suku dan agama, termasuk isu-isu dari layanan pesan singkat (sms) yang sifatnya menghasut. “Jika ada sms yang bernada hasutan, diimbau kepada masyarakat untuk tidak takut menginformasikan kepada kepolisian terdekat,” pintanya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar lebih responsif dengan isu-isu yang berkembang, sehingga dapat mengganggu proses Pemilukada, terutama pada masa tenang. Kapolres juga menginstruksikan para anggotanya, mulai dari Polres hingga polsek, agar lebih tanggap melihat situasi politik terkini di masyarakat, terutama pada masa tenang. “Mari kita saling mengingatkan, saling mengawasi, dan saling menjaga, demi terciptanya Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar yang jujur dan adil,” imbaunya. (har)


Rabu, 12 September 2012

Senin, 10 September 2012 , 08:21:00 Jadikan PPLB Aruk Impian Kabupaten Sambas

PPLB ARUK: PPLB Aruk di Sajingan, Sambas, yang akan segera terwujud pada akhir tahun ini. Diharapkan hal itu akan mampu menunjang perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan. DOKUMEN




SAMBAS – Perubahan status Pos Lintas Batas (PLB) Aruk – Biawak menjadi PPLB merupakan impian Pemkab Sambas. Ini tentu saja demi memajukan perbatasan, sehingga menjadi program Pemkab Sambas. Pemerintah di daerah ini yakin, majunya perbatasan merupakan kebangkitan ekonomi masyarakat Kabupaten Sambas. Kebangkitan inilah yang sejak awal terus diperjuangkan semasa pemerintahan Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid bersama Prabasa Anantatur, dengan program Paloh – Sajingan (Palsa).

"Saya baru mendapatkan kabar perubahan status PLB Aruk akan menjadi PPLB akhir tahun 2012 ini. Tentunya ini kabar gembira, karena ini memang harapan masyarakat Kabupaten Sambas, khususnya wilayah perbatasan yang telah lama diperjuangkan Pemkab Sambas, untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan Kabupaten Sambas,” ungkap Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi, baru-baru ini.

Ditegaskan Bupati, meningkatnya status PLB Aruk menjadi PPLB sebagai impian masyarakat Kabupaten Sambas. Pasalnya ini dapat menunjang perekonomian Kabupaten Sambas. Tentunya, dia memastikan, Pemkab Sambas sangat menyambut baik perubahan status PLB menjadi PPLB. "Langkah pertama Pemkab Sambas dalam waktu dekat akan mengumpulkan instansi terkait, untuk evaluasi kesiapan border serta SDM masyarakat Kabupaten Sambas," ujarnya.

Jika PPLB segera direalisasikan akhir tahun 2012 ini, Bupati berjanji akan secepatnya mengupayakan peningkatan SDM, wawasan masyarakat perbatasan, serta peningkatan aspek pembangunan. "SDM yang utama harus kita bangun, karena wawasan sangat penting menyambut kemajuan. Kita berharap akhir tahun 2012 perubahan status PLB menjadi PPLB terwujud," pintanya. (har)